REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) menyiapkan 2.567 orang menjadi CEO Badan Usaha Milik Desa (BUMDes...
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) menyiapkan 2.567 orang menjadi CEO Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Dedi Supandi, keberadaan CEO ini diharapkan bisa mengembangkan skala usaha hingga berdampak pada ekonomi desa secara berkelanjutan.
Program CEO BUMDes Juara ini, kata dia, merupakan bagian dari One Village One Company (OVOC). Tujuannya untuk mengembangkan BUMDes berbasis karakteristik dan kebutuhan.
Dedi mengatakan, para CEO BUMDes ini berasal dari Pendamping Desa yang merupakan program pembangunan pemberdayaan masyarakat (P3MD) Kemendes. Sasaran program ini khusus bagi desa-desa yang sudah memiliki BUMDes.
"Jadi memang sasarannya tahun ini yaitu desa-desa yang memiliki BUMDes," ujar Dedi kepada wartawan, Selasa (14/5).
Saat ini, kata Dedi, BUMDes yang ada di Jabar 63,3 persennya bergerak di bidang perdagangan-jasa. Sementara pertanian 12,9 persen, dan wisata 2,3 persen. Hal itu tentunya perlu pendampingan agar usaha yang dijalankan sesuai dengan potensi daerah.
"Mengembangkan sesuai dengan potensi desa memang butuh waktu. Makanya kita kolaborasi dengan Kemendes. Ada orang lokal desa yang ditarik. Pendamping lokal merangkap CEO BUMDes," katanya.
Menurut Dedi, ada beberapa tugas yang harus dijalankan CEO BUMDes tersebut. Antara lain, mentoring, fasilitasi, akses permodalan, hingga bimbingan teknis.
"Intinya bagaimana memanage BUMDes agar populer. CEO harus jadi konspetor perubahan manajemen BUMDes," kata Dedi.
Sebelumnya, Dinas Pembedayaan Masyarakat Desa (DPMD) Jawa Barat mendorong desa-desa tertinggal agar kian berkembang. Salah satunya, ditempuh melalui program Patriot Desa.
Menurut Kepala DPMD Jabar Dedi Sopandi, sejak 9 Mei lalu pihaknya telah membuka pendaftaran bagi masyarakat yang hendak berkontribusi menjadi Patriot Desa. "Sampai dengan sekarang tanggal 13 (Mei) sudah ada yang daftar 1.010 orang. Padahal yang kita butuhkan hanya 100 orang. Jadi sampai saat ini membludak menjadi 1.010 orang," ujar Dedi usai acara Jabar Punya Informasi (Japri) di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (13/5).
Dedi mengatakan, Patriot Desa tersebut akan diturunkan pada desa yang dianggap sebagai desa sulit. Namun, sebelum itu akan diberikan pelatihan terlebih dahulu untuk mendapat bimbingan agar mampu membawa perubahan pada desa tersebut. Adapun kehadiran Patriot Desa, salah satu tugasnya yaitu membicarakan tentang mentorship, pemasaran akses permodalan dan manajemen. Khususnya kepada desa yang belum memiliki BUMDes.
"Akan dibimbing baru diturunkan artinya selain mereka mendapat gaji artinya merekapun akan dilatih terlebih dahulu," katanya.
Setelah masuk proses rekrutmen, kata dia, pihaknya akan mengambil sekitar 250 orang untuk dididik oleh pelatih dari hasil pemenang lelang. Terkait lelang tersebut, akan dilakukan pada tahun ini.
"Jadi tahun ini akan dilelangkan sekitar kurang lebih di HPS (Harga Perkiraan Sendiri) itu di Rp 8 sampai Rp 9 miliar kurang lebih. Itu untuk setahun, untuk 100 orang dan untuk 100 titik desa termasuk juga dengan pelatihan," paparnya.
Saat ditanya berapa gaji yang akan terima para Patriot Desa dalam setiap bulannya, Dedi mengatakan, belum dapat memastikan. Karena, posisi saat ini masih harus menempuh konsep pemeliharaan yang dilakukan oleh pemenang lelang.
"Nanti kan terus berlanjut pengikatan di tahun depan baru itu dilakukan kontrak antara kami dengan mereka langsung. Untuk tahun pertama masih gabung dengan biaya keseluruhannya," katanya.
Sumber :
https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/pemprov-jabar/prhc9y423/pemprov-jabar-siapkan-2567-orang-jadi-ceo-bumdes
No comments
Note: Only a member of this blog may post a comment.