Page Nav

10

Grid

SNIPSET

true
true

Pages

Breaking News:

latest

Kearifan Prabu Siliwangi

  oleh  Anton Charliyan Nama lain dari Prabu Siliwangi adalah Jayadewata, Prabu Guru Dewataprana, Sri Sang ratu Dewata, Keukeumbingan Raja S...

Nama lain dari Prabu Siliwangi adalah Jayadewata, Prabu Guru Dewataprana, Sri Sang ratu Dewata, Keukeumbingan Raja Sunu, Manah Rasa. Nama Prabu Siliwangi sangat melegenda di wilayah sunda dan Jawa Barat. Salah satu wujud  melegendanya nama tersebut hingga dijadikan nama universitas Siliwangi, Kodam III Siliwangi.



Salah satu pelajaran berharga yang diajarkan Prabu Siliwangi adalah berkait dengan model kepemimpinan yang dikembangkannya sehingga mampu menjadi legenda pada masanya. Beberapa ajaran kepemimpinan diajarkan oleh Prabu Siliwangi terbukti sangat membekas dan dijadikan pedoman oleh rakyat dan aparat pemerintahan pada waktu itu. Tentunya ajaran tersebut cukup menarik untuk dikaji dan bila mungkin dapat diterapkan dalam situasi kekinian.

Diantara beberapa ajaran kepemimpinan itu diantaranya: Parigeuing, Dasa Pasanta dan Pangimbuh Twah.

Parigeuing.
Makna Parigeuing adalah cara memerintah dan menyuruh dengan bahasa yang santun sehingga tidak menimbulkan ketidak-senangan bagi yang diperintahnya.

Dengan cara tersebut akan tampak bahwa dalam Parigeuing itu disyaratkan bagi seorang pemimpin  harus piawai berkomunikasi. Kemampuan berkomunikasi dengan rakyat yang dipimpin adalah sesuatu yang sangat penting yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.

Tugas pemimpin menurut Prabu Siliwangi adalah Ngertakeun bumi Lamba, yaitu mensejahterakan semesta dunia kehidupan. Yakni mewujudkan lingkungan hidup dan kehidupan yang sejahtera, bermartabat dan penuh dengan rahmat Sang Pencipta.

Sedangkan fungsi pemimpin, menurut prabu siliwangi mengacu pada ajaran Tri tangtu Dibuana. Yakni tiga fungsi yang menentukan kesejahteraan kehidupan di dunia . Dimana ketiganya dirangkum dalam tanggung jawab: Sang Rama, Sang Resi, dan Sang Prabu.

Sang Rama, adalah perwujudan dari keluarga yang baik sehingga mampu menciptakan terwujudnya kesejahteraan bangsa. Dalam pengertian yang lain, kuatnya sebuah bangsa sangat tergantung kuat tidaknya masyarakatnya.

Sang Resi, adalah orang yang berilmu, cerdik pandai. Tugas utama sang Resi adalah  menuntun, mencerdaskan dan mengarahkan masyarakat kearah yang lebih baik. Masyarakat menjadi tercerahkan, bahagia, sejahtera lahir dan batin.

Sang Prabu, secara sederhana diartikan sebagai pemimpin formal, birokrat, aparat pemerintahan. Prinsip-prinsip  yang yang harus dijadikan pegangan oleh mereka ini adalah harus patuh pada  tatanan hukum. Bila hukum bisa dilaksanakan secara benar dan konsisten, maka masyarakat yang dipimpinya akan tertib dan terarah.

Apabila ketiga pilar kepemimpinan itu mampu bekerja secara maksimal maka akan terwujud model kepemimpinan yang mampu mensejahterakan masyarakat secara maksimal pula.
Menurut para ahli teori kepemimpinan, ada empat macam penampilan pemimpin itu. Yaitu:

A.    Perintis. Biasanya sebagai penggerak pemula dengan konsep ideanya yang orisinil serta mampu meyakinkan komunitasnya akan kebenaran tujuan yang ingin dicapai.
B.    Penyelaras, seorang pemimpin yang mampu menyelaraskan kelompok komunitasnya. Lebih bersifat manajerial. Mengarahkan komunitasnya kepada pencapaian visi dan misi yang hendak diwujudkannya.
C.    Pemberdaya, pemimpin berkarakter sebagai pendorong semangat juang, memotivasi etos kerja. Mampu memanfaatkan dan mengoperasionalkan seluruh perangkat yang dipunyai komunitasnya.

D.   Panutan. Pemimpin yang berkarakter menjadi suri tauladan seluruh komunitasnya. Keteladanannya mencakup aspek lahir batin serta perilaku kehidupan kesehariannya



Sumber : antoncharleadership.blogspot.co.id

No comments

Note: Only a member of this blog may post a comment.