Page Nav

10

Grid

SNIPSET

true
true

Pages

Breaking News:

latest

Desa Pintar Berbasis Digital untuk Terwujudnya Desa Sehat dan Mampu Bersaing secara Global

Dewasa ini sangat ramai sekali perbincangan-perbincangan maupun berita-berita permasalah perdesaan tertinggal. Sudah sepatutnya kita generas...


Dewasa ini sangat ramai sekali perbincangan-perbincangan maupun berita-berita permasalah perdesaan tertinggal. Sudah sepatutnya kita generasi penerus bangsa memiliki tanggung jawab yang besar tidak hanya peran pemerintah semata. Bahkan saya sendiri sebagai salah satu mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia sangat berempati sekali terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi di Indonesia ini, salah satunya adalah program dan kebijakan yang digagas Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal melalui Peraturan Menteri PDT No. 1 tahun 2013 adalah Pembangunan Perdesaan Sehat.

Kebijakan ini sesuai dengan amanah Peraturan Presiden no 5 tahun 2010 tentang RPJMN 2010-2014 maupun mandat Undang-Undang No 39 tahun 2008 tentang Kementerian Negara untuk menetapkan kebijakan dalam kerangka penajaman fokus pembangunan daerah tertinggal, serta mengkoordinasikan pelaksanaannya oleh seluruh pihak terkait.

“Kebijakan Perdesaan Sehat merupakan pilihan pendekatan penajaman bagi upaya percepatan pembangunan kualitas kesehatan berbasis perdesaan di daerah tertinggal, ” kata Asisten Deputi Urusan Sumber Daya Kesehatan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, Hanibal Hamidi, dalam keterangan tertulis.

Lalu apa itu perdesaan sehat? Perdesaan Sehat adalah kegiatan percepatan pembangunan kualitas kesehatan berbasis perdesaan di daerah tertinggal yang dijalankan dalam kerangka program percepatan pembangunan daerah tertinggal.
            Ada 5 faktor yang paling mendasar terhadap suatu kualitas kesehatan :
      1.     Dokter puskesmas bagi setiap puskesmas,
      2.     Bidan desa bagi setiap desa
      3.     Air bersih
      4.     Sanitasi bagi setiap rumah tangga
      5.   Gizi seimbang bagi ibu hamil, menyusui dan Balita di seluruh perdesaan di daerah tertinggal.


Lima faktor di atas berbicara mengenai kualitas kesehatan suatu desa biasa disebut dengan “Lima Pilar Perdesaan Sehat”. Adapun upaya mewujudkan Lima Pilar Perdesaan Sehat.

Dengan adanya program "Desa Pintar Berbasis Digital untuk Mewujudkan Desa Sehat yang Tertinggal" ini, kedepannya akan sangat membantu sekali dalam mewujudkan perdesaan yang sehat karena dijaman era digital ini sudah sepantasnya kita harus memanusiakan manusia dalam artian tidak berfikir negatif dan harus bisa memperdayakan sdm menjadi berkualitas. Dan harus yakin bahwa masyarakatpun nantinya akan terbiasa dengan teknologi yang di tawarkan sebagai penunjang terwujudnya desa sehat, mampu menghadapi tantangan global yaitu MEA dan terwujudnya mimpi indonesia emas 2045. Sebenarnya program ini hanya berupa ide dan pemikiran pribadi.

A.    Apa Itu Desa Pintar Berbasis Digital?

Desa Pintar Berbasis Digital adalah merupakan program pelaksanaan untuk mewujudkan desa yang mampu mengatasi masalah-masalah kesehatan secara mandiri dalam rangka mewujudkan desa sehat. DPBD merupakan program agar masyarakat sadar, mau dan mampu untuk mencegah dan mengatasi berbagai ancaman terhadap kesehatan masyarakat.

B.    Adapun Ancaman kesehatan masyarakat dapat berupa:
a.     Kurang gizi
b.     Penyakit menular
c.      Penyakit berpotensi KLB/wabah
d.     Bencana
e.     Kecelakaan

C.     Pengembangan DPBD mencakup:

a.      Menyadarkan masyarakat akan tantangan kedepan dan memperluas ilmu pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan. 

Realisasinya:
     1 Buah Komputer dan Koneksi Internet dan dipandu oleh seorang fasilitator yang bertugas khusus di masyarakat. lalu bagaimana jika tidak ada listrik? menggunakan genset lalu bagai mana bila tidak ada koneksi internet? membuat jaringan sendiri yaitu BTS (Onno Purbo)

Goalsnya adalah:
     Wawasan masayarakat akan sangat bertambah sekali karena daris segi kesehatan otomatis masyarakat mendapatkan pengetahuan karena dikenalkan sejumlah informasi-informasi yang ada di internet dan juga masyarakat akan sadar akan tantangan global.



b.     Menyiapkan masyarakat menghadapi masalah kesehatan
     
Realisasinya:    
           Pada hakikatnya kita sebagai manusia tidak akan tahu kapankah kita diberi sakit. Jadi ada pepatah mengatakan bahwa mencegah lebih baik dari pada mengobati dengan begitu sudah seharusnyalah masyarakat mempersiapkan dirinya akan kesehatan. Munculnya DPBD diharapkan masyarakat mampu menghadapi masalah kesehatan dengan diluncurkannya komputer yang terkoneksi internet dan diadakannya penyuluhan-penyuluhan.

      Goalsnya adalah:
                 Mayarakat mampu memahami penyakit dan cara mengatasinya dan
mempersiapkan dirinya untuk menghadapi tantangan kedepannya.

c.      Memandirikan masyarakat

Realisasinya:
Tanpa disadari dan secara otomatis masyarakat akan sadar dan mandiri terhadap masalah yang ada dnan penyelesaiannya karena program ini lebih mengarahkan kepada pembiasaan masyarakat terhadap suatu gejala dan permasalahan yang ada sehingga fasilitator yang nantinya akan memberikan ilmu.

Goalsnya adalah:
           Masyarakat mampu mengoprasikan sendiri komputer yang nantinya akan dijadikan sumber ilmu pengetahuan kesehatan. Sehingga pengetahuan dan kemandirian akan senantiasa tumbuh

d.     Inti DPBD adalah:
Menumbuhkan rasa keingin tahuan masyarakat terhadap ilmu pengetahuan dan kemandirian masyarakat terhadap kesehatan agar terwujudnya desa sehat dan mampu bersaing (MEA 2015) . Beberapa alat penunjang dalam mewujudkannya:
a.      Bantuan air bersih
b.     Membangun sanitasi bersih setiap keluarga
c.      Menyiapkan fasilitator khusus dalam bidang kesehatan dan menyediakan tempat khusus dalam pembelajaran sehat dan mandiri.
d.     Bantuan makanan dan belajar mengelola makanan sehat.
e.      Pembangunan sumur yang dalam.
f.       Dokter dan Bidan Pintar berbasis digital siap menjadi fasilitator masyarakat.




         
Pengembangan desa sehat diperlukan langkah edukatif → memfasilitasi masyarakat untuk menjalani proses pembelajaran menghadapi masalah kesehatan.

D.   Tujuan Desa Pintar Berbasis Digital

Umum:
Mewujudkan masyarakat yang kreatif dan pintar dalam mengatasi permasalahan (kesehatan) yang ada dan mampu bersaing dikemudian hari.

Khusus:
1.      Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa tentang  
pentingnya kesehatan.
2.      Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan sehingga memiliki tingakat kewaspadaan yang tinggi.
3.      Meningkatkan masyarakat sadar gizi dan mampu mengelola makanan sehat.
4.     Meningkatkan kesehatan lingkungan di desa.
5.     Meningkatkan kemampuan dan kemauan masyarakat desa untuk menolong
      diri sendiri di bidang kesehatan.

E.     Sasaran Pengembangan Desa Pintar Berbasis Digital

1.     Semua individu dan keluarga di desa
2.     Pihak yang mempunyai pengaruh terhadap perubahan perilaku individu dan keluarga (Toga, Toma, tokoh perempuan, kader, petugas kesehatan)
3.     Pihak yang diharapkan dapat memberi dukungan kebijakan (camat, pejabat terkait, donatur)

F.     Kriteria Desa Pintar Berbasis Digital

Sebuah desa dikatakan telah menjadi desa pintar berbasis digital apabila desa tersebut telah memiliki sekurang-kurangnya 1 buah komputer yang terkoneksi internet dan fasilitator dibidang it dan kesehatan.

G.    Ciri Pokok Desa Pintar Berbasis Digital

1.     Memiliki Pos Pintar Sehat seabagai upaya meningkatan pengetahuan dan kemauan masyarakat dalam menjaga kesehatan.
2.     Memiliki teknologi penunjang seperti pompa air bersih, kompter, dll.
3.    Memiliki pos khusus pembelajaran pengetahuan dalam menjaga kesehatan dan menumbuhkan rasa keingintahuan terhadap ilmu pengetahuan
4.  Memiliki sistem pelayanan gawat darurat berbasis digital jadi masyarakat tidak perlu berlari-lari ke pos yang jauh cukup tekan tombol dititik beberapa tempat sehingga fasilitator dokter dan bidanpun akan segera datang
5.  Memiliki sistem pembiayaan kesehatan berbasis masyarakat (mandiri dalam pembiayaan kesehatan)
5.    Masyarakat mampu hidup sehat dan memiliki ilmu pengetahuan tentang keseahtan.

H.    Suberdaya Poskesdig

Poskesdig diselenggarakan oleh tenaga kesehatan dokter dan fasilitor khusus dalam pelayanan. Sarana poskesdig: bangunan, komputer, perlengkapan dan peralatan kesehatan juga alat komunikasi.

I.       Proses Pemecahan Masalah

1.     Mengidentifikasi masalah, penyebab masalah, sumber daya untuk mengatasi masalah.
2.     Mendiagnosis masalah dan merumuskan alternatif pemecahan masalah.
3.     Menetapkan alternatif pemecahan masalah, merencanakan dan melaksanakan.
4.     Memantau, mengevaluasi dan membina kelestarian upaya-upaya yg telah dilakukan.

Pembentukan Desa Pintar berbasis digital ini diharapkan, mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan pengetahuan masyarakat akan kesehatan dan tantangan kedepan, dan masyarakat mampu berusaha sendiri untuk kesehatan dirinya dan keluarga.


Gambaran Illustrasi Desa Pintar Berbasis Digital:



Oleh  : Nuraeni
 https://wisnuskom.blogspot.com/2014/10/desa-pintar-berbasis-digital-untuk.html

No comments

Note: Only a member of this blog may post a comment.