Page Nav

10

Grid

SNIPSET

true
true

Pages

Breaking News:

latest

Empat Program Unggulan Kemendes untuk Gerakkan Ekonomi Desa

Jakarta, NU Online Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo menyatakan alokasi dana desa...

Jakarta, NU Online
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo menyatakan alokasi dana desa 2017 akan difokuskan untuk menggerakan perekonomian perdesaan. Upaya menggerakan perekonomian desa itu akan dicapai melalui empat program unggulan, yakni pembentukan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), penetapan produk unggulan desa (Prudes), pembuatan embung (waduk mini), dan pembuatan sarana olah raga (Raga). “Tahun ini alokasi dana desa mencapai Rp60 triliun yang akan disalurkan dalam dua tahap. Kami berharap dana tersebut akan dimanfaatkan pemerintah desa untuk mendorong perekonomian di desanya,” ujar Menteri Eko, Senin (3/4) di Jakarta.
Dia menjelaskan dana desa telah terbukti memberikan banyak manfaat bagi warga di perdesaan. Dengan dana tersebut di dua tahun pertama penyaluran dimanfaatkan desa untuk membangun sarana dasar seperti jalan desa, saluran irigasi, jembatan, hingga sarana mandi, cuci, kakus (MCK). Pembangunan infrastruktur dasar, utamanya jalan desa, telah meningkatkan mobilitas barang dan manusia di berbagai daerah yang selama ini terisolasi.

“Kami mendapatkan laporan dari wakil gubernur NTT misalnya yang menyatakan dana desa telah membantu membuka koneksitas desa-desa yang selama ini terisolir karena tidak ada akses jalan memadai,” katanya.
EPS, sapaan akrab Eko Putro Sandjojo, mengatakan penggunaan dana desa untuk pembangunan berbagai kebutuhan sarana dasar di dua tahun pertama memang tidak bisa berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan warga desa. Dengan demikian wajar jika saat ini tingkat kemiskinan warga perdesaan masih tinggi. Namun ke depan, jika ketersediaan infrastruktur dasar ini ditunjang dengan pergerakan perekonomian perdesaan maka dirinya yakin akan peningkatan kesejahteraan warga desa.
“Yang harus diingat adalah tidak bisa mengubah wajah desa dalam dua hingga tahun saja, sementara selama puluhan tahun pembangunan perdesaan seolah dilakukan sambil lalu karena fokus pembangunan ada di perkotaan,” ujarnya.
Menteri berlatar pengusaha ini meyakini empat program unggulan yakni Bumdes, Prudes, Embung, dan Raga akan menggerakan perekonomian perdesaan. Dia mencontohkan keberadaan Bumdes sebagai badan usaha akan menjadi pusat perekonomian desa jika semua pemangku kepentingan desa gotong royong membentuk dan mengerakannya. Bumdes bisa menjadi penyedian kebutuhan pra dan pasca tanam dari produk unggulan desa.
“Jadi nanti Bumdes bisa saja salah satu jenis usahanya menyediakan bibit, pupuk, pestisida, hingga menjadi pengepul hasil panen prudes. Tentunya karena kegiatan Bumdes ini untuk desa, maka warga akan mendapatkan keuntungan ganda yakni mendapatkan harga kebutuhan proses tanam yang terjangkau dan jaminan jika hasil panen akan terserap oleh pasar,” katanya.
Oleh karena itu, lanjut EPS, Kemendes PDTT akan terus menyosialisasikan empat program unggulan ini kepada warga desa baik melalui para pendamping desa maupun sarana sosialisasi lain. Menurutnya peran pendamping sangat penting dalam mengarahkan alokasi dana desa sekaligus mengawal empat program unggulan kementerian.
“Kami berharap semua stake holder desa bahu membahu agar upaya mengerakkan ekonomi perdesaan melalui empat program unggulan. Dan agar program unggulan bisa terlaksana di lapangan maka penggunaan dana desa juga harus mendukung terwujudnya empat program unggulan tersebut,” pungkasnya. (Red: Mahbib)




Sumber : www.nu.or.id
Tulisan ini dikutif ulang di laman asepjazuli.blogspot.com, untuk kepentingan sosial dan pengetahuan.


No comments

Note: Only a member of this blog may post a comment.