Pendidikan anak usia dini sering disepelekan oleh banyak orangtua. Mereka menganggap bahwa di usia yang masih sangat muda, anak belum ter...
Pendidikan anak usia dini sering disepelekan oleh banyak orangtua. Mereka
menganggap bahwa di usia yang masih sangat muda, anak belum terlalu
membutuhkan pendidikan yang berkualitas. Alhasil, momen emas anak yang
seharusnya diisi dengan berbagai hal positif tidak bisa dimanfaatkan
semaksimal mungkin oleh para orangtua atau pun guru.
President Director Royal Tots Academy Preschool, Henny Santoso
menjelaskan usia 0-6 tahun merupakan masa krusial bagi seorang anak.
Menurut dia, dibutuhkan pondasi yang baik untuk membangun karakter anak.
Pasalnya, apa yang didapatkan dan direkam anak pada usia tersebut akan
berpengaruh terhadap perkembangannya di fase remaja bahkan dewasa.
"Banyak orangtua tak mau memberikan pendidikan usia dini terbaik
kepada anak hanya karena mereka masih kecil dan belum tahu apa-apa.
Jangan salah, justru sebaliknya di masa itu apa yang dia lihat dan
dengar dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian, perilaku, dan
karakter," ucapnya ditemui usai peresmian Royal Tots Academy di Menteng,
Jakarta Pusat, Sabtu (23/4/2016).
Pendidikan anak usia dini atau pra sekolah, ucap Henny, berguna untuk
mengarahkan anak di masa mendatang. Sebab, ketika anak sudah masuk SD
atau SMP, sudah terlambat bagi orangtua atau guru untuk membangun
karakternya.
"Membuat anak pintar itu mudah, sekarang ini banyak sekali anak-anak
berprestasi. Tetapi percuma pintar kalau tak punya karakter. Kalau
karakter sudah bagus, otomatis ke depan anak tersebut bisa sukses,"
ucapnya.
Ibu satu anak ini pun turut berbagi pengalamannya dalam mendidik
anak. Sejak kecil, Henny selalu menanamkan kepercayaan kepada sang anak.
Dia sendiri turun langsung merawat anak tanpa bantuan baby sitter. Hal
itu dilakukan untuk membangun hubungan yang erat sekaligus sebagai
proses pendidikan anak.
"Kalau karakter tidak dibentuk di tangan yang benar sulit untuk
mengendalikan anak. Anak diam di rumah saja belum tentu mereka itu baik,
itu yang orangtua harus paham," terangnya.
Selain orangtua, peran guru di juga sangat menetukan pada pendidikan
anak usia dini. Seorang guru harus memiliki panggilan jiwa dan komitmen.
Menjadi guru TK misalnya, butuh ekstra sabar dalam mendidik anak.
Apalagi, anak juga memiliki kemampuan observasi terhadap orang-orang di
sekitarnya.
"Banyak yang alih profesi menjadi guru. Mereka menganggap jadi guru
TK hanya modal menyanyi atau mewarnai. Padahal tidak seperti itu, mereka
harus memiliki kemampuan yang kompeten di bidang tumbuh kembang anak,"
tukasnya. (oke/mg)