Page Nav

10

Grid

SNIPSET

true
true

Pages

Breaking News:

latest

Hebatnya KIM, Koran Produk Desa

BERDESA.COM – Mungkinkah media massa seperti koran terbit dan hidup di pedesaan? Apa pengaruhnya bagi masyarakat desa? Itulah yang dilakuk...



BERDESA.COM – Mungkinkah media massa seperti koran terbit dan hidup di pedesaan? Apa pengaruhnya bagi masyarakat desa? Itulah yang dilakukan Budi Haryanto , 30 tahun, pemuda Desa Kebasen, Banyumas. Bersama pemuda-pemuda kampungnya Budi melahirkan produk desa berupa koran yang dibaca seluruh warga desanya. Biayanya dari beragam iklan UKM-UKM lokal. Ternyata, banyak perubahan di desa itu setelah koran ini lahir.

Namanya KIM alias Koran Informasi Masyarakat, terbit 8 halaman tiap dua bulan sekali. Pertama meluncur lima bulan lalu sebanyak 200 eksemplar. Edisi perdana produk desa ini sukses meluncur ke pasar dengan model sirkulasi yang unik. Koran ini ditempekan di berbagai papan baca di berbagai sudut kampung Kebasen. Para ’pejabat desa’ mulai dari Kepala Desa hingga Ketua RT juga menyediakan papan baca di lingkungannya.

Berita utamanya mengenai agenda-agenda pemerintah desa, rencana-rencana pembangunan dan kisah berbagai program pemerintah yang sedang berjalan di desa itu dan tentu saja beragam produk desa yang diproduksi UKM-UKM. Juga berisi berbagai kegiatan ekonomi warga mulai usaha kecil-kecilan hingga usaha desa yang sudah mapan yang ada di kampung mereka. Sehingga koran ini menjadi media promosi bagi warga desa agar lebih mengutamakan usaha-usaha kecil yang ada di lingkungannya sendiri. Intinya, memberitahu pada seluruh warga apa yang sedang terjadi dan yang sedang dikerjakan perangkat desa di desanya. Bagaimana reaksi warga ketika pertama terbit?

“Sangat senang. Semua orang antusias membaca seluruh isinya. Mereka senang segala sesuatu mengenai desanya bisa masuk koran. Meski bahkan saya sudah jelaskan berkali-kali ini adalah koran yang kita terbitkan sendiri, asli produk desa,” ujar Budi. Selama berminggu-minggu KIM menjadi semacam trending topic yang tak henti-hentinya dibicarakan warga desa yang terletak di pinggir Sungai Serayu ini.

Sejak KIM meluncur, usaha-usaha kecil di desa itu juga lebih hidup. Warga sekarang mengutamakan untuk belanja di lingkungan desa mereka sendiri daripada keluar desa. Lebih mengutamakan warga desa mereka sendiri dalam berbagai kegiatan. Para pemasang iklan juga puas. Selain iklannya dilihat orang, mereka juga puas karena turut berpartisipasi membangun pencerahan pada seluruh warga desa.

Kemunculan koran ini segera mendapat respon Dinas Kominfo Kabupaten Banyumas. “ Dinas Kominfo tertarik membuat koran seperti bisa terbit di seluruh wilayah Banyumas,” ujar Budi. Pekan lalu malah rombongan dari Pemkab Kebumen datang ke Purwokerto khusus untuk mempelajari koran ini.” Pemkab Kebumen juga siap mengirimkan pegawai untuk mempelajari bagaimana koran ini bisa terbit di wilayah pedesaan Kebumen,” ujar pemuda yang pernah bekerja sebagai wartawan koran regional Jawa Tengah ini.

Budi memapar, sejak koran ini terbit, warga desa koran ini sesungguhnya tidak sulit dibuat. Budi merekrut para pemuda dari berbagai RT sebagai wartawan. Mereka bermarkas di Lantai 2 Balai Desa Kebasen Jl. PUK Timur, Kebasen, Banyumas. Pasukan KIM ini rutin menggelar diskusi membahas berbagai isu yang layak masuk koran mereka sebagaimana media profesional umumnya. Uniknya, setelah sering berkumpul membahas nasib desanya, muncul banyak kreativitas dari anak-anak muda ini. Mereka kini sering menggelar kegiatan seperti sepeda sehat, membuat usaha-usaha seperti sablon kaus, event organizer dan lain-lain. (dji-1)

No comments

Note: Only a member of this blog may post a comment.