Page Nav

10

Grid

SNIPSET

true
true

Pages

Breaking News:

latest

Peribahasa CCPKSSPI Pola Kewaspadaan

Oleh : Dedi Mulyadi, SH ( Bupati Kabupaten Purwakarta ) Peribahasa yang menunjukan kewaspadaan, kehati-hatian, kesiapsiagaan, dalam bahasa ...

Oleh : Dedi Mulyadi, SH
( Bupati Kabupaten Purwakarta )



Peribahasa yang menunjukan kewaspadaan, kehati-hatian, kesiapsiagaan, dalam bahasa Sunda yang digunakan sebagian besar masyarakat adalah cingcaricing pageuh kancing set saringset pageuh iket. untuk memaknai pribahasa ini ada dua pengertian yang di jabarkan, yakni pengertian sempit dan pengertian luas.
Makna sempit CCPKSSPI (cingcaricing pageuh kancing set saringset pageuh iket) adalah hati-hati, waspada, siap-siaga, hemat-hemat (Indonesia), sayaga (Sunda). Pengertian yang sepadan dengan pribahasa CCPKSSPI adalah nungguan kohkol dititirkeun, mawa sangku tutup sangu, ngaluncatan rungga di jalan, bisa ngelok samemeh di tonjok.
Makna luas pribahasa CCPKSSPI, merupakan usaha sadar dalam proses mempersiapkan diri terhadap berbagai kejadian yang mungkin merugikan diri sendiri, kelompok, masyarakat, bangsa, dan Negara, atas serangan Ancaman, Gangguan,Hambatan dan Tantangan (AGHT). Peribahasa CCPKSSPI pun menyangkut bidang kebiasaan masyarakat termasuk Ideologi, Politik, Sosial – budaya, ekonomi, dan pertahanan keamanan, atau nilai-nilai yang terjadi dalam kehidupannya.
Peribahasa CCPKSSPI apabila dilihat dari susunan kalimat mengandung dua unsur tujuan kesiapsiagaan yakni dengan dua pengalan kalimat yang setara cing caricing pageuh kancing(bagia pertama) dan set saringset pageuh iket (bagian kedua). Cing caricing pageuh kancingmengandung  nilai proses kewaspadaan terhadap diri sendiri dan berkaitan dengan rasa. Selama ini kancingyang digabungkan dengan kata cing caricing identik dengan pelengkap pakaian agar terlihat rapi dan bersatu antara penutup pada bagian sebelah kanan dan pada bagian sebelah kiri kemudian disatukan dengan kancingsehingga menjadi kalimat cing caricing pageuh kancing. Pakaian penutup tubuh ini berada di sekitar badan. Secara psikis, badan merupakan bagian tempat/posisi hati-rasa, dan dengan rasa ini manusia Sunda harus menciptakan ketentraman, kedamaian, keadilan, dan persiapan mental agar perasaan tetap damai dan sejahtera. Cag Ah

No comments

Note: Only a member of this blog may post a comment.